Memberi Sepenuh Diri Demi Karya Allah

Renungan Minggu Ini

Minggu, 11 November 2012 ( Minggu Biasa )

 

“MEMBERI SEPENUH DIRI DEMI KARYA ALLAH”

( Rut 3:1-3;4:13-17; Markus 12:38-44 )

 

Tindakan Naomi mencarikan suami bagi Rut dan kesediaan Boas memperisteri Rut menggambarkan kepedulian di antara mereka. Hal ini diakhiri dengan sebuah keterangan bahwa anak Boas dan Rut adalah kakek Daud. Keterangan ini menunjukkan bahwa inilah jalan Allah berkarya di tengah bangsa Israel hingga nantinya membangkitkan raja yang mulia di tengah-tengah mereka. Dalam Injil Markus, Yesus mengajarkan supaya tidak meniru para ahli Taurat yang tampak manis secara lahiriah, tetapi bertindak yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Hal itu dapat dikontraskan dengan persembahan janda miskin. Dia seorang biasa yang memberikan persembahan apa adanya. Justru yang demikianlah yang menjadi teladan ungkapan syukur yang benar.

Baik sang Janda Miskin maupun Rut memberikan teladan kepada kita akan dua makna memberi diri, yaitu : (1) Totalitas, dan (2) Dampak. Ketika seseorang memberi dirinya penuh untuk melayani kehendak Tuhan, maka seberapa pun kecil atau remeh pemberian itu, pasti akan berdampak sebagai jalan bagi karya Allah di dunia. Sang Janda Miskin mempersembahkan “seluruh nafkahnya”, sedangkan Rut memberikan “seluruh dirinya”. Dari kedua persembahan ini, karya Allah dinyatakan. Seberapa pun kecil yang bisa kita persembahkan, Tuhan tidak pernah mempersoalkannya. Karena memang di mata Tuhan tidak penting seberapa besar-kecil atau banyak-sedikit yang bisa kita persembahkan. Yang terpenting adalah totalitas dari persembahan itu, sehingga karya Allah mewujud melaluinya. Terlebih ketika kita mau terus belajar mempersembahkan diri dan kehidupan sebagai persembahan bagi-Nya. Tuhan memberkati.