Takut Tanpa Menjadi Kalut

Renungan Minggu Ini

Minggu,24 Februari 2013 (Minggu Prapaskah II)

 “TAKUT TANPA MENJADI KALUT”

( Kejadian 15:1-12, 17-21; Lukas 13:31-35 )

 Perkataan Tuhan, “Janganlah takut, Abram, …” menunjukkan keadaan Abram. Agaknya, kekhawatiran dan kecemasan yang berakibat kepada ketakutan yang sangat besar dari Abram telah menenggelamkan hidupnya menjadi orang yang tak berpengharapan. Abram berkata, “… aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak…” Secara logika atau perhitungan manusia, apa yang dikeluhkan Abram benar. Faktor usia sudah tidak memungkinkan istri Abram bisa mengandung. Itulah sebabnya, ia sudah menyiap skenario terburuk, menjadikan Eliezer budaknya sebagai ahli waris. Namun ada kuasa Tuhan yang bekerja yang tidak bisa diukur dengan logika manusia. Tuhan mengingatkan janji Tuhan yang membawa Abram dari Ur-Kasdim untuk memberikan keturunan yang banyak. Untuk menegaskan janji-Nya Tuhan meminta Abram membelah lembu dan domba menjadi dua bagian. Melalui perjanjian itu Tuhan menegaskan bahwa keturunan Abram akan sangat banyak.

Zona nyaman memang selalu menjadi pilihan utama dan yang pertama bagi orang pada umumnya. Itulah nasihat bijak beberapa orang Farisi kepada Yesus: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau” (ay 31). Tetapi tidak bagi Yesus, sekalipun sudah tergambar penderitaan, kematian dan kebangkitan yang akan Dia alami, namun Yesus tetap melanjutkan karya penyelamatan-Nya. Kata-Nya: ”Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem” (ay 33). Kiranya Tuhan memampukan kita untuk hidup dalam kedamaian. Tuhan memberkati.