KONSEKUENSI MEMILIH YESUS

UENSI MEMI

Di dalam ayat bacaan Injil ini Yesus menyiapkan para murid dan pengikut-Nya supaya siap menghadapi potensi munculnya ancaman dan penolakan sebagai akibat mereka memegang teguh iman nama Kristus. Ancaman yang akan dihadapi adalah penganiayaan dan pembunuhan. Sedangkan penolakan yang akan terjadi yaitu penolakan dalam keluarga. Agaknya demikianlah konsekuensi logis dari sebuah pilihan untuk memilih Yesus.

Konsekuensi lain yang perlu lahir dari keputusan memilih Yesus adalah seperti apa yang diucapkan Paulus pada bacaan hari ini, “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakana? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” Dengan demikian, bisa disimpulkan, 2 konsekuensi logis dari keputusan memilih Yesus adalah,  kita akan ditolak, dan kita diundang untuk tidak lagi hidup di dalam dosa. Amin.MEMILIH YESUSONSEKUENSI MEMILIH YESUS

DALAM CINTA-NYA, KRISTUS MENDOAKAN KESATUAN KITA

DALAM CINTA-NYA, KRISTUS MENDOAKAN KESATUAN KITA

Dalam bacaan hari ini, kita menjumpai Yesus yang mendoakan kesatuan murid-murid-Nya dengan Allah, Bapa-Nya. Kristus mengakui di hadapan Bapa, bahwa murid-murid-Nya adalah juga milik Sang Bapa. Kristus sadar bahwa para murid dikaruniakan oleh Bapa kepada-Nya. Kristus ingin agar kita menjadi satu, sama seperti Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Melalui kasih dan kuasa Kristus, kesatuan kita dengan-Nya dan satu sama lain dapat tercapai. Ketika kita, para murid-Nya, bersatu dalam Kristus, maka kita dapat mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita dan memperjuangkan kebenaran yang diajarkan-Nya bersama-sama. Kristus mendoakan agar kita terjaga dari pengaruh dunia dan agar kita menjadi suci dan tidak larut dalam pengaruh dunia.

Sebagai pengikut Kristus, kita perlu memahami bahwa dalam cinta-Nya, Kristus menghendaki kesatuan yang sejati dan kebersamaan yang erat dengan kita. Bukankah Dia pernah berfirman bahwa jika ada dua-tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, maka ia hadir dalam persekutuan dua-tiga orang itu? Ketika Kristus hadir dalam persekutuan kita, segalanya menjadi mungkin.Karenanya, mari kita bersama-sama dan memperjuangkan kesatuan dalam Kristus, agar kita dapat menjadi saksi yang kuat bagi kebenaran-Nya di dunia ini. Amin

IA MENDOAKAN KITA

Renungan Minggu Ini 29Mei 2022

 (Minggu Paskah VII, Minggu Kelima)

IA MENDOAKAN KITA"

(Yohanes 17:20-26 dan Kisah Para Rasul 16:16-34)

Selama masih hidup di dunia, semua orang akan menghadapi berbagai persoalan dan tantangan, tidak terkecuali orang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat. Untuk itu Yesus berdoa kepada Bapa-Nya agar melindungi para murid dan semua orang yang percaya kepada-Nya dari dunia yang jahat. Permohonan Yesus agar semua orang percaya dapat menjadi satu seperti Yesus dan Bapa-Nya adalah satu, dapat terwujud jika semua orang yang telah menerima Yesus, tetap percaya penuh pada Kristus.

Maksud dari doa Yesus nampak pada peristiwa yang dialami Paulus dan Silas. Pelayanan mereka tidak mudah, mereka difitnah bahkan mengalami ketidakadilan. Untuk keadaan macam itulah, doa Yesus dinaikkan pada Bapa. Respon Paulus dan Silas atas situasi yang mereka alami, menunjukkan terkabulnya doa Yesus yang memohonkan kesatuan antara umatNya denganBapa, sebagaimana Yesus dan Bapa adalah satu.

Doa Yesus tersebut, tentu juga dimaksudkan untuk kita hari ini. Maka pertanyaan berikutnya adalah, apakah ada persatuan di antara kita? Amin

SANG ROH CINTA HADIR DALAM KETAATAN PADA KRISTUS Yohanes 14:15-21

Renungan Minggu  |  14 Mei 2023

SANG ROH CINTA HADIR DALAM KETAATAN PADA KRISTUS

 Yohanes 14:15-21

Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa jika mereka mengasihi-Nya, mereka akan mematuhi perintah-perintah-Nya (ayat 15). Ketaatan pada Kristus adalah cara kita menunjukkan kasih kepada-Nya. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Kristus jika tidak mematuhi perintah-perintah-Nya. Roh Kudus, Sang Roh Cinta, hadir dalam ketaatan kita pada Kristus. Ketaatan kita pada perintah-perintah-Nya memungkinkan Sang Roh Cinta untuk bekerja dalam hidup kita. Roh Kudus membantu kita untuk memahami kehendak Allah dan memberikan kekuatan kepada kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam tuntunan Roh Kudus, kita dimampukan untuk hidup dalam cinta kasih satu dengan yang lain.

Sang Roh Cinta tinggal bersama kita selamanya (ayat 16). Ketika kita hidup dalam ketaatan pada Kristus, kita mengalami kehadiran Sang Roh Cinta yang terus-menerus membimbing dan menguatkan kita. Mari kita hidup dalam ketaatan pada Kristus, sehingga kita dapat mengalami kehadiran Sang Roh Cinta dalam hidup kita.Agar dengan kehadiran-Nya, kita juga dimampukan untuk hidup di tengah dunia dengan sesama manusia dan ciptaan Allah lainnya dalam cinta kasih.Kiranya Tuhan memampukan kita untuk terus hidup dalam ketaatan kepada Kristus. Tuhan memberkati. Amin.

MEMULIHKAN KESADARAN ATAS PANGGILAN UNTUK BERMISI

Renungan Minggu Ini 22Mei 2022

 (Minggu Paskah VI, Minggu Keempat)

MEMULIHKAN KESADARAN ATAS PANGGILAN UNTUK BERMISI"

(Kisah Para Rasul 16:9-15 dan Yohanes 14: 23-29)

Bacaan dalam Injil adalah salah satu dari pesan-pesan Yesus kepada para murid untuk mengingat orientasi dasar keberadaan mereka untuk mewartakan Kabar Baik. Yesus menegaskan bahwa mereka akan dibekali dengan Roh Kudus yang akan menghibur dan memberikan kecukupan para murid untuk melakukan karya mereka (ay. 25-26). Yesus seolah memahami betul karakter para muridnya yang bisa goyah. Oleh karena itu, Ia mengingatkan bahwa segala sesuatu yang diperlukan para murid untuk melakukan tugasnya sudah diberikan, sehingga manakala mereka gentar dan ragu, ada Roh Kudus yang akan menolong. Ini pengingat yang penting bagi para murid ketika harus bertahan dalam ketekunan dan kesetiaan, menjaga iman percaya pada Damai Sejahtera yang sudah Ia berikan. Melalui bacaan kedua, kita bisa melihat kiprah Rasul Paulus pasca keterpilihannya sebagai alat Tuhan dalam mewartakan kabar baik menunjukkan sikap yang bisa diteladani. Salah satunya adalah kesetiaan, ketekunan dan keberaniannya untuk mengambil keputusan berdasarkan panggilan Tuhan. Panggilan dalam bentuk penglihatan dapat menjadi gambaran bahwa ada visi yang membimbing rasul Paulus untuk melakukan pelayanan pewartaan kabar baik.

Kedua bacaan hari ini menegaskan bahwa misi gereja sejak semula hingga kini adalah untuk mewartakan kabar baik, berita Injil, warta Damai Sejahtera. Maka niscaya upaya-upaya untuk tetap menghidupi misi itu diperhadapkan dengan beragam tantangan dan kesulitan. Sulitkah? Jelas. Pesan “Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (ay. 27), boleh jadi adalah peringatan bahwa apa yang akan para murid lakukan untuk bersaksi tentang karya Damai Sejahtera Kristus tidaklah mudah. Amin