Penjelasan Umum dan Teknis

PENJELASAN UMUM DAN TEKNIS
TATA-TATA IBADAH BARU GKJ BEKASI TIMUR



PENJELASAN UMUM


Sebagaimana dipahami oleh GKJ, ibadah jemaat adalah cara orang-orang percaya bersama-sama mengungkapkan dan menghayati hubungan dengan Allah, berdasarkan penyelamatan yang telah mereka alami. (PPA GKJ p/j. No. 117). Dengan demikian, perlu dipahami bahwa ibadah adalah alat, metode, atau wadah, yang didalamnya terkandung fungsi pengekspresian dan pengaktualisasian relasi umat dengan Allah dan sesama.
Berangkat dari pemahaman itu, Tim Evaluasi Peribadahan dan Tata Ibadah GKJ Bekasi Timur bergumul dan berupaya menyusun satu tata ibadah baru yang lebih segar, kreatif, ekspresif, namun juga tetap menjaga suasana khidmat dan “khas GKJ”. Unsur-unsur ibadah, sebagaimana diamanatkan dalam Tata Laksana GKJ Pasal 41 tentang Kebaktian, tetap dijaga dan diberi tempat dalam tata ibadah yang baru ini. Setelah melalui proses evaluasi dan penyusunan selama beberapa bulan, Tim memutuskan untuk menyajikan beberapa (bukan hanya satu) model tata ibadah baru, yang kemudian dikemas menjadi Tata Ibadah Minggu I, II, III, IV, dan V, dan Tata Ibadah Minggu dengan Sakramen Perjamuan.
Keenam Tata Ibadah tersebut di atas disusun sedemikian rupa, sehingga masing-masing membawa “nuansa ibadah” yang unik dan spesifik setiap Minggunya. Nuansa ibadah itulah yang diharapkan menjiwai setiap ibadah, di samping tema ibadah yang digariskan dalam pelayanan sabda. Dengan demikian, setiap ibadah sungguh-sungguh menjadi ungkapan syukur umat kepada Allah. Adapun nuansa-nuansa ibadah dimaksud adalah :

  1. Minggu I – syukur atas pimpinan Tuhan memasuki BULAN YANG BARU.
  2. Minggu II – syukur atas pimpinan Tuhan atas PEKERJAAN, USAHA, dan AKTIVITAS yang dijalani.
  3. Minggu III – syukur atas cinta kasih Tuhan di tengah KELUARGA.
  4. Minggu IV – syukur atas kekuatan yang Tuhan karuniakan di tengah PERGUMULAN HIDUP.
  5. Minggu V – syukur atas kerukunan dan kasih di tengah-tengah PERSEKUTUAN JEMAAT.
  6. Minggu Sakramen Perjamuan – syukur atas KARYA PENYELAMATAN ALLAH di dalam Yesus.


PENJELASAN TEKNIS UNSUR-UNSUR IBADAH


Beberapa hal yang baru atau yang khas dalam tata-tata ibadah yang baru adalah sebagai berikut :

  1. Semua nyanyian ibadah dimulai secara mengalir, seyogyanya tanpa kata-kata pengantar. Semua nyanyian ordinarium (“Amin, amin, amin”, “Haleluya! Amin”, dan “Kar’na Engkaulah”) memakai intro 1 ketuk saja.
  2. “Votum dan Salam” kini disebut “Pengakuan dan Salam” menggunakan 2 versi, dan memuat nuansa ibadah pada Minggu tersebut.
  3. “Ajakan Beribadah” adalah sapaan kepada umat, yang juga memuat nuansa ibadah pada Minggu tersebut.
  4. Berita Pengampunan Dosa disampaikan di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, lalu disambung dengan ayat Berita Anugerah dan kata penutup “Amin”. Bagian ini dilayani oleh Pendeta/Pengkhotbah.
  5. Litani Mazmur adalah ungkapan syukur atas berita pengampunan dosa, disambung Nyanyian Sukacita.
  6. Pembacaan Sabda hanya menggunakan 2 bacaan, yaitu Bacaan I (“Bacaan Sejarah”), dan Bacaan Injil.
  7. Doa Bapa Kami pada Minggu I, III, dan V diucapkan mengakhiri Doa Syafaat, sedangkan pada Minggu II dan IV diucapkan mengakhiri Doa Pengucapan Syukur (Doa Persembahan). Pada Minggu Sakramen Perjamuan, Doa Bapa Kami diucapkan dalam doa sebelum masuk ke pelayanan meja perjamuan.
  8. Pengakuan Iman Rasuli, khusus pada Minggu III dan V menggunakan nyanyian KJ 280 – “Aku Percaya”.
  9. Liturgi Pengucapan Syukur pada Minggu I, dilayankan pada awal ibadah, sesudah Nyanyian Sukacita.
  10. Nas Pengutusan menggunakan ayat-ayat dari “Surat-surat Rasuli”.
  11. Pada akhir ibadah, sebelum penyerahan Alkitab dari Pemimpin Ibadah kepada Liturgos 1, terlebih dahulu Pemimpin Ibadah mematikan Lilin Ibadah.