"SAMA-SAMA BERTUMBUH, TAPI ... “
Kejadian 25:19-34, Matius 13:1-9, 18-23
Esau dan Yakub dikandung dalam rahim yang sama. Namun, kedua kakak-beradik sekandung itu kemudian bertumbuh dengan karakter yang berbeda. Esau senang berburu, sedangkan Yakub adalah "anak rumahan". Kedua orang tuanya pun ternyata punya "anak emas" masing-masing – Ishak lebih menyayangi Esau, sedangkan Ribka lebih menyayangi Yakub. Keduanya kemudian bertumbuh dalam persaingan saudara kandung (sibling rivalry) yang tidak terselesaikan dengan baik. Akibatnya, kita tahu bahwa sampai dewasa pun mereka tetap terus bertengkar. Mereka memang bertumbuh di keluarga yang sama, tapi dengan pola asuh yang menciptakan favoritisme orang tuanya.
Dalam bacaan Injil, Yesus menggambarkan bahwa benih bisa jatuh di berbagai tempat: di pinggir jalan, di tanah berbatu-batu, di tengah semak duri, dan di tanah yang baik. Benih yang pertama tidak sempat tumbuh karena dimakan burung. Ketiga benih yang terakhir bisa bertumbuh, namun hasil pertumbuhannya berbeda-beda, tergantung di mana benih itu jatuh. Semua orang kristen mendengar firman Tuhan yang sama, tetapi pertumbuhan imannya berbeda-beda, tergantung bagaimana ia menyikapi lingkungan di mana ia hidup. Karena itu pastikan kita memiliki circle pergaulan yang sehat, bukan yang toxic atau merusak. Lingkungan pergaulan yang sehat bukan berarti kita hanya mau berteman dengan yang satu suku, satu agama, atau satu gereja, melainkan yang membuat kita bertumbuh dalam kasih, perdamaian, keadilan, dan persaudaraan. Amin.