EPIFANI: PENAMPAKAN DIRI ALLAH YANG MENERANGI SEGALA BANGSA

Renungan Minggu Ini 10 Januari 2021

 (Minggu Epifani, Minggu Kedua)

EPIFANI: PENAMPAKAN DIRI ALLAH YANG MENERANGI SEGALA BANGSA

(Yesaya 60:1-6 dan Matius 2: 1-12)

 

Bagian akhir dari kitab Nabi Yesaya banyak berbicara secara khusus mengenai kepulangan bangsa Israel dari pembuangan di Babel. Ketika mereka kembali dan melihat bahwa tanah air mereka mengalami kehancuran, mereka mengalami keprihatinan, kedukaan, kebingungan dan segala bentuk perasaan lainnya. Mereka merasa bingung, apakah mungkin semuanya bisa kembali seperti semula? Namun, Nabi Yesaya mengingatkan bahwa mereka harus bangkit dari kondisi mereka saat ini dan tetap melaksanakan perintah Allah karena Allah telah memberkati mereka dengan pemeliharaan-Nya dalam hidup manusia.Orang-orang Majus menjadikan bintang Timur pedoman mereka hingga akhirnya sampai dan berjumpa dengan bayi Yesus. Ada hal yang berbeda ketika melihat bintang itu berada di atas tempat, di mana Yesus berada: mereka merasakan sukacita. Perjumpaan majusi dengan bayi Yesus dalam tuntunan bintang Timur membawa perubahan dalam hati mereka, ada hal yang berbeda, semulanya merasa penasaran dan khawatir dalam perjalanan mereka, takut salah langkah terlebih lagi diri mereka adalah pendatang dengan berbekal ilmu pengetahuan perbin-tangan dan akhirnya semuanya berganti dengan sukacita kebahagiaan.

“Epifani” memiliki makna penampakan diri atau manifestasi. Epifani merujuk pada Allah yang menampakkan diri-Nya dalam Yesus Kristus. Penampakan diri Allah dalam diri Yesus itu menerangi hati para Majus dan umat manusia segala bangsa. Tuhan memberkati.