PENJALA MANUSIA DI JAMAN NOW

Renungan Minggu Ini 24 Januari 2021

 (Minggu Biasa, HUT GKJ Bekasi Timur, Minggu Empat)

PENJALA MANUSIA DI JAMAN NOW

(Yunus 3:1-5,10 dan Markus 1:14-20)

Ketika kita ingin menjala ikan, tentu kita memerlukan pengetahuan khusus agar bisa menangkap ikan, dan tak perlu sungkan untuk melempar jala lalu menjerat ikan yang kita harapkan. Tetapi menjala manusia? Tentu kita tidak bisa asal lempar jala. Manusia bukan ikan, artinya manusia tidak bisa dijala begitu saja. Maksud Yesus ketika mengajak murid-murid-Nya untuk menjadi penjala manusia, adalah untuk menjadi mitra pelayanan bersama Dia. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk membagikan keteladanan bagi rekan kerja, komunitas bahkan orang yang berbeda dengan kita.

Yunus sesungguhnya juga menerima perintah untuk menjadi “penjala manusia” ketika Allah mengutusnya untuk pergi ke Niniwe. Melalui kisah Yunus, kita melihat bahwa respon seseorang dalam menerima panggilan perutusan bisa beragam. Ada yang dengan heran bertanya, kenapa dirinya. Ada yang sukacita menerima, namun juga ada yang menolak dengan beribu alasan. Wajar sih, berhadapan dengan manusia memang tidak mudah, terlebih untuk mewartakan kebenaran. Selain itu, bisa jadi diri sendiri merasa tak cukup baik untuk bisa menjadi “penjala manusia.” Namun, melalui bacaan hari ini, kita diingatkan bahwa seseorang dikatakan pintar menjala manusia, bukan hanya ketika dia mampu berkhotbah dengan baik atau berpelayanan dengan aktif, atau bahkan menguasai ilmu teologi. Daya tarik Kekristenan adalah keteladanan dan itulah jala yang kita pakai untuk menjadi penjala manusia. Pertanyaannya, maukah kita menjadi partner Allah menjadi penjala manusia di jaman now? Tuhan menolong. Amin.